Wednesday, November 2, 2011

SKETS DI KAMPUNG HALAMAN

Beberapa waktu waktu lalu saya pulang kampung untuk sebuah acara keluarga. Sehari saya sempatkan untuk menskets sepanjang sungai Banjar kanal barat yang sedang direnovasi. Saya berangkat dari rumah sebelum matahari terbit. Suasana masih remang saat saya tiba di bantaran sungai. Kedatangan saya disambut oleh belasan anjing yang mengelilingi saya. mereka melolong dan menyalak karena saya dianggapnya orang asing di daerah kekuasaannya. Dalam kondisi itu saya hanya diam tak bergerak. terlintas untuk menskets tapi urung. Beruntung, pemilik anjing yg tinggal di sebuah gubuk memanggil dan bubarlah mereka...
Sepanjang sungai saya mencoba membuka memori sy beberapa puluh tahun lalu saat saya bersama teman sekampung bermain dan mandi disungai ini. Satu perubahan yang sangat nyata sekali antara dulu dan sekarang!
Berikut adalah beberapa sketsa saya buat. Enjoy it!


Bendungan Simongan sedang direnovasi. Semasa kecil, saya sangat berkeinginan untuk mandi serta bermain seluncur air di atas bendungan ini, tetapi hal ini dilarang keras oleh orang tua saya. Mengingat permainan seluncur ini cukup berbahaya, banyak korban yang jatuh ataupun tenggelam. Kini, lebih dari 30 tahun saya berdiri ditengahnya, kering tanpa air setetes pun. Sekedar mengobati rasa penasaran serta mengenal masa kecil dulu....
Posisi saya saat menskets tepat di tengah-tengah sungai yang kini kering. hanya aliran kecil di sebelah kiri saya.

Sebuah excavator sedang memindahkan 'balok' beton untuk selanjutnya diletakkan di dasar sungai...

Para pekerja yang sedang menggarap proyek normalisasi sungai Simongan (Banjir Kanal barat).
Sekilas, masalah kostum sepertinya sudah memenuhi standar keselamatan/safety. tetapi cara mengenakan safety helmed masih dilakukan secara serampangan...


Seorang pedagang Soto sedang melayani pembeli. Lokasi berada di Jl Kokrosono. Dari atas ini kita bisa melihat secara jelas proses proyek normalisasi sungai banjir kanal Barat sedang berlangsung.






Seorang pedagang dawet khas Banjarnegara yang mangkal di samping Barat toserba ADA. Segelas dawet cukup menghapus rasa haus saya setelah berjalan menyusuri sungai dari bendungan Simongan sampai rel kereta di jl Kokrosono dengan cuaca yang cukup terik...

Dokumentasi saat sketch on location...

Bendungan Simongan, aliran sungai dikeringkan pada bagian tengahnya.

Jembatan Lemah Gempal (dulu dikenal Kreteg Buntung) yang menghubungkan jalan Simongan dengan Jl Suyudono. Dipotret dari tengah-tengah bendungan.

Tanggul yang memisahkan dua sungai, sisi kanan merupakan aliran utama sungai simongan sedang sisi kiri merupakan sungai kecil yang berfungsi sebagai pemecah aliransungai utama saat debit air besar. Saat saya SD, bersama teman2 satu kampung sering mandi di sungai kecil ini. Dahulu airnya setinggi dada dan mengalir jernih. Sekarang tak ubahnya seperti got, menghitam, mampat dan bau...

1 comment:

tata said...

skets nya bagus2