Thursday, April 1, 2010

SUATU HARI DI KOTA TUA

Penghujung Maret 2010 saya dan beberapa teman dari komunitas Indonesia's Sketchers melakukan skets bersama di seputar Museum Fatahillah Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian pengambilan gambar untuk acara TV program sebuah stasiun tv lokal.
Berikut beberapa skets yang saya buat selama acara berlangsung dan saat perjalanan pulang ke rumah.

Figur 1
Lalu lalang pengunjung dan pedagang yg berada di halaman museum Fatahillah dan seorang sketchers dari Indonesia's Sketchers sedang 'merekam' suasana di sekitarnya. 

Kenko Hi-TECH-H gel pen #0,28 black, cat air di atas Canson Creative Sketch Journal A4.

Figur 2
Pengunjung, pedagang minuman keliling dan fotografer di halaman museum.

Kenko Hi-TECH-H gel pen #0,28 black, cat air di atas Canson Creative Sketch Journal A4.

Di depan Warung Padang samping Museum Fatahillah.
Hujan turun cukup deras sehabis kami makan siang bersama di sebuah warung tenda samping museum Fatahillah. Karena tempat yg tidak mencukupi untuk kami berlima maka kami pindah tempat yg agak luas yakni di depan Warung Padang. Sambil menunggu hujan reda kami melakukan sketch apa yg kami lihat...

Kenko Hi-TECH-H gel pen #0,28 black, cat air di atas Plain Notebook A6.

Dasaad Musin Concern Building
Sebuah Gedung yg nyaris menjadi puing, tinggal menunggu waktu saja. Setahun lalu kondisinya juga memperihatinkan dengan lebatnya tumbuhan benalu, kini benalu itu nyaris bersih tetapi dampak yg ditinggalkan sangat dasyat!
Pada era 1950-an gedung ini pernah menjadi showroom mobil untuk agen General Motor (Cadillac, Chevrolet, Pontiac dll). pemiliknya seorang bumi putra, Mr Dasaad yang cukup dekat dg Bung Karno.

Pigma Micron black 0,05; 0,1; 0,2 dan  cat air di atas Canson Creative Sketch Journal A4.


Penumpang Busway Koridor I.
Sengaja saya 'tumpuk' obyek yg saya skets ini, karena mereka terus bergerak dan bergeser. Goncangan di kursi paling belakang sangat tidak nyaman untuk menggores, berbeda dengan kursi di bagian tengah.

Kenko Hi-TECH-H gel pen #0,28 black, di atas Plain Notebook A6.

Penumpang Busway Koridor I dan seorang penjual roti bakar. 
Saya tidak tahu pasti apakah dia memang penggemar The Rolling Stones (TRS) atau hanya kaosnya saja, mengingat orang ini terlalu muda saat TRS berkibar...

Kenko Hi-TECH-H gel pen #0,28 black, di atas Plain Notebook A6
.

Foto beberapa saat sebelum kami bubar....

4 comments:

asfan said...

bangunan tua memang eksotik.......keberadaannya menjadi pengenang akan yang lampau.....
tapi bagaimana dengan kebutuhan ruang saat ini? hmmmmm banyak sekali bangunan tua yang tergusur dan tergantikan dengan bentuk arsitektur yang "asing" yang kadang tampak "angkuh" .....bercokol di sudut kota dengan rumah-rumah kubus penduduk setempat kecil terselip disekitarnya.....

Unknown said...

Excellent pages...love your work!

Unknown said...

I rarely comment here but I wanted to let you know that I enjoy your work and I visit daily!

DHAR CEDHAR said...

@Asfan: tks Mas, masih banyak yg perlu dieksplor, smg anda juga tertarik unt mengkesplornya...
@Raena: Thank's alot, I hope you enjoy to visit my blog.