Wednesday, September 9, 2009

0055 THE LONESOME MUSICIAN

 

Saya jumpai saat makan malam di sebuah warung makan di area parkir Cilandak mall Jakarta Selatan. Sudah lama sekali saya tidak menjumpai pengamen siter seperti ini yang memang saya tunggu dan berharap bisa mensketsnya.
Malam itu saya sangat beruntung bisa bertemu dengan Ibu Sawi, nama pemain siter itu yang sudah tinggal di Jakarta sejak th 1972. Dari beliau saya memesan langgam Caping Gunung yg menjadi favorit saya. Dengan jari jemarinya yg lincah beliau memetik siter/kecapi melantunkan langgam yg pernah dipopulerkan Waljinah ini, sementara saya asyik dengan buku sketsa saya.
Terdapat kisah menarik dari perjalanan hidupnya, sebuah kisah yg menjadi gambaran umum nasib para seniman tradisional yang semakin tersingkir oleh derasnya perubahan zaman, pergeseran budaya juga penetrasi budaya asing yang tak bisa dibendung kehadirannya. Sehingga nasibnya terkapar di sudut-sudut peradaban modern. Satu sisi mereka menyuarakan dan melestarikan tradisi sebagai pilihan profesi sekaligus sebagai tempat untuk menggantungkan hidupnya, di sisi lain apresiasi masyarakat mulai berubah dan mulai meninggalkannya. Ironis memang, tetapi demikianlah yang terjadi di negeri tercinta kita ini.
Beberapa lagu melantun yang menurut saya kurang terjiwai, tidak seperti pengamen siter lain yg pernah saya temui. Mungkin sudah capek atau memang beban hidup yg beliau jalani. Dari pengakuannya, bersama kelompoknya dulu sering pagelaran di TMII dan beberapa tanggapan lainnya. Meski kurang memadai dari segi finansial tetapi masih ada ruang untuk berekspresi sehingga beban hidup yg berat terasa sedikit lebih ringan. Waktu berlalu, pagelaran sudah ditiadakan dan tanggapan mulai digantikan dg jenis kesenian lain yg mulai tumbuh, tempat latihan digusur dan bubar, pelatih sekaligus gurunya meninggal dunia, juga suaminya yang dulu sempat keliling bersama dari warung ke warung melantunkan langgam yang menggambarkan suatu negri yang gemah ripah loh jinawi. Sekarang beliau berkeliling sendiri dengan hati yang suwung yang tidak ditampakkan tetapi nada-nada siternya menyiratkan banyak cerita akan beban hidupnya.
The lonesome musician… the new hope will follow everywhere you go!
Moleskine sketchbook dengan Kenko Hi-TECH #0.28

No comments: