Skets yang saya buat merupakan seri sketsa dengan tema aktivitas manusia
yang sedang melakukan pekerjaannya. Saya sangat tertarik dengan
aktivitas seperti ini. Pergulatan untuk tetap bisa bertahan hidup saya
jumpai disetiap obyek yang saya gambar. Kadang, seringkali mereka
bekerja dengan mengesampingkan keselamatan juga membahayakan orang lain.
Seperti seorang sopir angkutan kota yang berjalan zig-zag dengan
kecepatan yang cukup tinggi dan sering kali merem mendadak serta
lontaran makian saat ada kendaraan yang hampir menyenggol kendarannya.
Bagi saya, etos kerja mereka bisa memotivasi saya sekaligus menumbuhkan rasa syukur terhadap apa yang Tuhan berikan kepada saya, semoga demikian halnya dengan anda...
Bagi saya, etos kerja mereka bisa memotivasi saya sekaligus menumbuhkan rasa syukur terhadap apa yang Tuhan berikan kepada saya, semoga demikian halnya dengan anda...
Seorang sopir angkutan yang membawa pulang saya ke rumah di tengah kemacetan lalu lintas Jakarta. |
Tukang reparasi sepatu, tas dan lain-lain yang mangkal di Taman Puring, Jakarta Selatan. Mereka datang dari Garut Jawa Barat. Sudah belasan tahun mereka bergulat dengan profesi ini. |
Seorang penyemir sepatu yang mangkal di depan masjid Falatehan dekat terminal Blok M ini sedang menggosok sepatu saya. Tarif yang dia berikan sebesar Rp 3000. |
Kegiatan lomba hias payung yang pesertanya terdiri dari anak SMU dan mahasiswa. |
Jasa pengeboran ini cukup dibutuhkan keberadaannya. Saya sangat beruntung bisa melihat sekaligus mensketsnya. Ini merupakan kali pertama saya melihat kegiatan orang yang sedang melakukan pengeburan. |
Bapak ini sedang mengolah nasi goreng yang saya pesan. Sebenarnya dia bukan penjual atau pemilik waraung, dia hanya menggantikan posisi penjualnya karena sedang berhalangan. |
Seorang ibu dari suku Badui Luar sedang menenun selembar kain. Ia sedang mendemontrasikan keahliannya dalam sebuah acara disebuah kampus di Jakarta. |
Para pedagang antik yang berada di Jl. Surabaya ini sedang mereparasi lampu hias antiknya. entahlah, apakah barang-barang tersebut asli atau palsu. Calon pembeli meski cermat mensikapinya... |
Seorang reporter RCTI sedang interview dengan founder IS di sekitar Bunderan HI Jakarta. |
Rekan-rekan sketchers yang tergabung dalam Indonesia's Sketchers sedang mengadakan sketc bersama di Jl. Surabaya. |
13 comments:
sketsa yg lengkap, komplit dan tetap artistik. senang sekali melihatnya! Thanks for Sharing, Pak Dhar :)salam
terimakasih mas Arie.
Bagaimana kabarnya? Masih aktif skets meski di tengah rutinitas kan?
salam dan sukses selalu...
wah, saya suka dengan gaya gambar masdhar bercerita melalui sketsa, dan potret kehidupan dan ruang lingkup pekerjaan level menengah kebawah pun cukup mengalami observasi yang kuat. biasanya kalau sedang skets tips dan trik mas dhar untuk memulai obrolan bagaimana ? karena belum tentu obrolan yang keluar dari kita bisa mereka nikmati juga.
terkadang aku merasa sulit untuk bersatu dengan obrolan mereka, tapi ingin rasanya. hayo mas dhar mari di jawab
obrolan biasa saja Nug, obrolan tentang keseharian mereka, tentang pekerjaan, keluarga, aktivitas dll. Yang penting suasana tidak menjadi kaku, kita bikin cair dg obrolan, bagi2 rokok, tawarin minum dll.
Dg begitu mereka jadi lebih dihargai dan serasa menjadi temen baru...
Perlu dicoba deh...
Hello, I think your work is really excellent. You are an inspiration to me. Thank you.
You work is inspiring
your work is inspiring.
hello Bammbah,
Thank you...
bang dhar, apa kabar? wah, kengen sama teman2di IS nih. karya2nya semakin mantap bang. satu hal yg membuat sy terkagum-kagum (dan sama sekali belum bisa saya lakukan) adalah sketsa perawakan orang yang umurnya berbeda-beda. di sketsa bang dhar begitu terlihat jelas,mereka yg msh smu, usia matang, paruh baya, dst. gimana buatnya ya bang?
salam dari Kyoto (shanti)
Excdelent work. My congratulations from Mexico.
I like your work. My congratulations from Mexico. Vicente Guzmán.
I like your work. My congratulations from Mexico. Vicente Guzmán.
Wonderful people sketches. You must sketch really fast in order to capture so much before people move.
Post a Comment